EFEK
RUMAH KACA
Disusun untuk
memenuhi salah satu tugas akhir mata pelajaran BAHASA INDONESIA pada
kelas IX.
Ditulis Oleh :
Arini Fairuz Rismawanti
IX-2
SAVE
THE
EARTH
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas ini saya persembahkan untuk :
1. Orang tua saya
2. Guru
Pembimbing
3. Kerabat-kerabat
saya
HALAMAN
PENGESAHAN
Karya tulis yang bejudul “EFEK RUMAH
KACA SILAUKAN BUMI” telah di periksa dan disah kan pada tanggal ______ April
2015 oleh:
Wali Kelas
Pembimbing
Bp. Iman Santoso
Ibu. Nirwana Siahaan
Kepala Sekolah SMPN 106 SSN Jakarta
Bp. Hari
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas Karya Ilmiah Sederhana yang berjudul ”EFEK RUMAH KACA SILAUKAN BUMI”
dengan baik.
Dalam kesempatan ini pula saya
menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima kasih kepada :
1.
Orang tua yang telah membiayai dan
memfasilitasi saya untuk mengerjakandan menyelesaikan tugas ini.
2.
Ibu Nirwana, Selaku Guru Pembimbing atau
Guru Mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah memberi saya tugas ini.
3.
Rekan-rekan seangkatan yang selalu
memberi motivasi dan dukungan baik secara Moril maupun secara Materil.
4.
Rekan-rekan yang turut membantu dalam
pembuatan karya ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan
karya ilmiah sederhana ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penyusunan karya
ilmiah sederhana yang akan datang.
Jakarta,
April 2015
Penyusun,
(Arini
Fairuz Rismawanti)
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................
i
Halaman Motto............................................................................................................. ii
Halaman Persembahan...............................................................................................
iii
Halaman Pengesahan..................................................................................................
iv
Kata Pengantar............................................................................................................. v
Daftar Isi...................................................................................................................... vi
Bab I Pendahuluan....................................................................................................
1
1.1 LatarBelakang ..................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah................................................................................................... 3
Bab II Pembahasan...................................................................................................... 4
2. Efek Rumah Kaca ................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Efek Rumah Kaca................................................................................
4
2.2 Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca...............................................................
5
2.3 Akibat Dari Efek Rumah Kaca..............................................................................
6
2.4 Efek Rumah Kaca Untuk Kehidupan di Bumi......................................................
6
3. Pengaruh Biologis Langsung.................................................................................... 8
3.1 Pertumbuhan Tanaman Dalam Rumah Kaca.......................................................... 9
4. Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman.............................................................. 10
4.1 Kemampuan Adaptasi Terhadap Sumber daya
Iklim di Bumi.............................................................................................................
10
5. Pemanasan Global..................................................................................................
10
5.1 Pengertian Pemanasan Global............................................................................... 10
5.2 Penyebab Pemanasan Global...............................................................................
11
5.3 Dampak Pemanasan Global.................................................................................. 11
5. Hubungan Pemanasan Global dengan
Efek Rumah Kaca....................................................................................................... 12
6. Cara Menanggulangi Pemanasan Global................................................................ 13
7. Manfaat Efek Rumah Kaca Bagi Kehidupan di Bumi........................................... 14
7.1 Global Warming.................................................................................................... 14
7.2 Bumi Tanpa Efek Rumah Kaca............................................................................ 15
Bab III Penutup.......................................................................................................... 16
Daftar Pustaka............................................................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Saat ini perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi atau yang sering disebut Iptek memang memberikan dampak yang
positif bagi kehidupan, yaitu dapat menyederhanakan dan mempermudah
aktivitas-aktivitas dalam kehidupan. Namun, tidak hanya dampak positif saja
yang diberikan oleh kemajuan di bidang iptek ini, tetapi juga dampak-dampak
negatif. Misalnya saja, berkat adanya kemajuan iptek manusia tak perlu lagi
berjalan kaki untuk menempuh perjalanan yang jauh ataupun dekat. Karena saat
ini sudah banyak sepeda motor dan mobil yang mempercepat dan memudahkan kita
menuju ke suatu tempat. Namun asap dari kendaraan bermotor ini dapat
menyebabkan polusi dan gas rumah kaca apabila kadarnya telah berlebih. Tidak
hanya itu, pembakaran fosil seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan
bermotor, AC, komputer, pembakaran hutan juga menyebabkan konsentrasi gas
rumah kaca meningkat.
Masalah lain yang juga kita alami saat ini adalah
meningkatnya temperatur rata-rata permukaan bumi. Dari tahun 1880-1940
temperatur bumi naik hingga 0,6 derajat celcius. Lalu kembali menurun 0,3
derajat celcius dari tahun 1940-1975. Kemudian naik secara perlahan-lahan sejak
tahun 1975.
Masalah-masalah lingkungan ini makin lama makin
bertambah, terlebih saat ini berhembus masalah yang lebih besar mengenai global
warming dan efek rumah kaca.
1.2 Tujuan
Tujuan secara umum adalah untuk mengetahui sejauh
manakah pemanasan Global ini telah terjadi? dan penyebab pastinya apa? Semua
ini masih merupakan tanda Tanya bagi manusia. Karena sampai sekarang manusia
belum mendapatkan penyebab pasti dari pemanasan Global ini dan manusia juga mau
mencari kebenaran mengenai efek dari pemanasan Global yang akan dialami oleh
manusia sendiri, makhluk hidup maupun lingkungan di sekitarnya.
Jika pemanasan Global ini terjadi maka efek yang ditimbulkan bukan hanya di alami oleh manusia saja tetapi juga semua makhluk hidup di sekitarnya, seperti meningkatnya suhu di permukaan bumi menyebabkan kekeringan, dengan demikian akibat dari kekeringan ini selain dialami manusia juga oleh hewan dan tumbuhan dimana tumbuhan akan menjadi layu karena kekurangan air atau dan sebagainya.
Jika pemanasan Global ini terjadi maka efek yang ditimbulkan bukan hanya di alami oleh manusia saja tetapi juga semua makhluk hidup di sekitarnya, seperti meningkatnya suhu di permukaan bumi menyebabkan kekeringan, dengan demikian akibat dari kekeringan ini selain dialami manusia juga oleh hewan dan tumbuhan dimana tumbuhan akan menjadi layu karena kekurangan air atau dan sebagainya.
Oleh karena itu melalui karya ilmiah ini diharapkan
agar manusia dapat lebih mencegah aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya
pemanasan Global seperti mengadakan kegiatan pembakaran zat-zat yang dapat
menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat, dan lain-lain.
1.3 Rumusan
Masalah
Masalah-masalah yang akan kami bahas
dalam karya ilmiah ini meliputi:
1. Apa itu rumah kaca?
2. Bagaimana dan apa
penyebab rumah kaca?.
3. Apa keterkaitan
efek rumah kaca dengan global warming dan perubahan iklim?.
4. Dampak apa yang diakibatkan
oleh efek rumah kaca?.
5. Bagaimana cara-cara
menanggulangi efek rumah kaca.
6. Manfaat rumah kaca
abagi kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
2. Efek Rumah Kaca
2.1 Pengertian
efek rumah kaca
Secara alamiah
cahaya matahari (radiasi gelombang pendek) yang menyentuh permukaan bumi akan
berubah menjadi panas dan menghangatkan bumi.
Sebagian dari
panas ini akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa luar sebagai
radiasi infra merah gelombang panjang.
Sebagian panas
sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang
menyelimuti bumi (disebut gas rumah kaca seperti : uap air, karbon-dioksida/CO2
dan metana ) sehingga panas sinar tersebut terperangkap di atmosfer bumi.
Peristiwa ini
dikenal dengan Efek Rumah Kaca (ERK) karena peristiwanya sama dengan rumah
kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat
menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca tersebut.
Peristiwa alam
ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati manusia, karena jika
tidak ada Efek Rumah Kaca maka suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius
lebih dingin.
Semua kehidupan
di Bumi tergantung pada efek rumah kaca ini, karena tanpanya, planet ini akan
sangat dingin sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi.
Akan tetapi,
bila gas-gas ini semakin berlebih di atmosfer dan berlanjut, akibatnya
pemanasan bumi akan berkelebihan dan akan semakin berlanjut !
Efek rumah kaca, yang pertama kali
diusulkan oleh Joseph Fourier pada tahun1824, merupakan proses pemanasan
permukaan suatu benda langit (terutama pada planetatau satelit) yang disebabkan
oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.Efek rumah
kaca hanya terjadi pada planet-planet yang mempunyai lapisanatmosfer seperti
Bumi, Mars, Venus, dan satelit alami Saturnus (Titan).
2.2 Penyebab terjadinya
Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan karena
naikknya konsentrasi gas Karbondioksida(CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer.
Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini terjadi akibatkenaikan pembakaran bahan bakar
minyak (BBM), batu bara, dan bahan bakar organiclainnya yang melampaui
kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorsinya.Bahan-bahan di
permukaan bumi yang berperan aktif untuk mengabsorsi hasil pembakaran tadi
ialah tumbuh-tumbuhan, huta, dan laut. Jadi bisa dimengerti bila hutansemakin
gundul, maka panas di bumi akan semakin naik.Energi yang diabsorsi dipantulkan
kembali dalam bentuk radiasi infra merah olehawan dan permukaan bumi. Hanya
saja sebagian sinar inframerah tersebut tertahan olehawan, gas CO2, dan gas
lainnya sehingga terpantul kembali ke permukaan bumi.Dengan meningkatnya
konsentrasi gas CO2 dan gas-gas lain di atmosfir makasemakin banyak pula
gelombang panas yang dipantulkan bumi dan diserap atmosfir.Dengan perkataan
lain semakin banyak jumlah gas rumah kaca yang berada di atmosfir,maka semakin
banyak pula panas matahari uang terperangkap di permukaan bumi.Akibatnya suhu
permukaan bumi akan naik. Sudah disebutkan di atas bahwa efek rumah kaca
terjadi karena emisi gas rumahkaca.
Meningkatnya gas rumah kaca tersebut dikontribusi oleh
hal-hal berikut:
·
Energi Pemanfaatan berbagai macam bahan
bakar fosil atau BBM memberikontribusi besar terhadap naiknya konsentrasi gas
rumah kaca, terutamaCO2.
·
KehutananSalah satu fungsi hutan adalah
sebagai pernyerap emisi gas rumah kaca.Karena hutan dapat mengubah CO2 menjadi
O2. Sehingga pengrusakanhutan akan memberi kontribusi terhadap naiknya emisi
gas rumah kaca.
·
Peternakan dan PertanianDi sektor ini
emisi gas rumah kaca dihasilkan dari pemanfaatan pupuk, pembusukan
sisa-sisa pertanian dan pembusukan kotoran-kotoran ternak,serta pembakaran
sabana. Pada sektor pertanian, gas metan (CH4) yang paling banyak
dihasilkan.
·
SampahSampah sebagai salah satu
kontributor terbesar bagi terbentuknya gasmetan (CH4), karena aktifitas manusia
sehari-hari.
2.3 Akibat dari Efek
Rumah Kaca
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan
adanya perubahaniklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan
terganggunya hutan danekosistem lainnya sehingga mengurangi kemampuannya untuk
menyerap karbondioksidadi atmosfir. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya
gunung-gunung es di daerahkutub yang dapat menyebabkan naiknya permukaan air
laut. Efek rumah kaca juga akanmengakibatkan meningkatnya suhu air laut
sehingga air laut mengembang dan terjadikenaikan permukaan laun yang
mengakibatkan negara yang berupa kepulauan akanmendapat pengaruh yang sangat
besar.
2.4 Efek Rumah Kaca untuk Kehidupan di Bumi
Yang terjadi pada bumi adalah, ketika cahaya matahari
mengenai atmosfer serta permukaan bumi, sekitar 70 persen dari energi tersebut
tetap tinggal di bumi, diserap oleh tanah, tumbuhan, lautan dan benda lainnya.
Tiga puluh persen sisanya dipantulkan kembali melalui awan, hujan serta
permukaan reflektif lainnya. Tetapi panas 70 persen itu, tidak selamanya berada
di bumi. Benda-benda di sekitar planet yang menyerap cahaya matahari seringkali
meradiasikan kembali panas yang diserapnya.
Sebagian panas tersebut masuk ke ruang angkasa,
tinggal di sana dan akan dipantulkan kembali ke bawah permukaan bumi, ketika
mengenai zat yang berada di atmosfer. Seperti karbon dioksida, gas metana dan
uap air. Panas tersebut yang membuat permukaan bumi tetap hangat daripada di
luar angkasa, karena energi lebih banyak yang terserap dibandingkan dengan yang
dipantulkan kembali.
Jadi, jika bumi tidak memiliki gas rumah kaca, maka
suhu di bumi akan terlalu dingin untuk kehidupan makhluk di dalamnya. Tidak
menjadi masalah seadainya konsentrasi gas-gas rumah kaca berada dalam keadaan
konstan, tidak terjadi lonjakan drastis seperti sekarang ini. Meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca diakibatkan berbagai aktivitas manusia yang
memicu pancaran gas tersebut ke atmosfir. Adapun gas-gas yang terdapat dalam
rumah kaca, adalah sebagai berikut:
CO2 (Karbon Dioksida)
CO2 adalah gas rumah kaca terpenting penyebab
pemanasan global yang sedang ditimbun di atmosfer karena kegiatan manusia.
Sumbangan utama manusia terhadap jumlah karbon dioksida dalam atmosfer berasal
dari pembakaran bahan bakar fosil, yaitu minyak bumi, batu bara, dan gas bumi.
Pembukaan lahan baru pertanian dan penggundulan hutan
juga meningkatkan jumlah karbon dioksida dalam atmosfer. Namun selain efek
rumah kaca, CO2 juga memainkan peranan sangat penting untuk kehidupan tanaman.
Karbon dioksida diserap oleh tanaman dengan bantuan sinar matahari dan
digunakan untuk pertumbuhan tanaman dalam proses yang dikenal sebagai
fotosintesis. Proses yang sama terjadi di lautan di mana karbon dioksida
diserap oleh ganggang.
Dampak dari meningkatnya CO2 di atmosfer antara lain:
meningkatnya suhu permukaan bumi, naiknya permukaan air laut, anomali iklim,
timbulnya berbagai penyakit pada manusia dan hewan(Astin,2008). Berbagai upaya
dilakukan untuk menekan laju peningkatan emisi CO2 di atmosfer
H2O (Uap Air)
Uap air merupakan penyumbang terbesar bagi efek rumah
kaca. Uap air tidak terlihat dan harus dibedakan dari awan dan kabut yang
terjadi ketika uap membentuk butir-butir air. Jumlah uap air dalam atmosfer
berada di luar kendali manusia dan dipengaruhi terutama oleh suhu global. Jika
bumi menjadi lebih hangat, jumlah uap air di atmosfer akan meningkat karena
naiknya laju penguapan. Ini akan meningkatkan efek rumah kaca dan pemicu
naiknya pemanasan global.
CH4 (Metana)
Metana dihasilkan ketika jenis-jenis mikroorganisme
tertentu menguraikan bahan organik pada kondisi tanpa udara (anaerob). Gas ini
juga dihasilkan secara alami pada saat pembusukan biomassa di rawa-rawa
sehingga disebut juga gas rawa. Metana mudah terbakar, dan menghasilkan karbon
dioksida sebagai hasil sampingan. Kegiatan manusia telah meningkatkan jumlah
metana yang dilepaskan ke atmosfer. Sawah merupakan kondisi ideal bagi
pembentukannya, di mana tangkai padi nampaknya bertindak sebagai saluran metana
ke atmosfer. Meningkatnya jumlah ternak sapi, kerbau dan sejenisnya merupakan
sumber lain yang berarti, karena metana dihasilkan dalam perut mereka dan dikeluarkan
ketika mereka bersendawa dan kentut. Metana juga dihasilkan dalam jumlah cukup
banyak di tempat pembuangan sampah, sehingga menguntungkan bila mengumpulkan
metana sebagai bahan bakar bagi ketel uap untuk menghasilkan energi listrik.
Metana merupakan unsur utama dari gas bumi. Gas ini terdapat dalam jumlah besar
pada sumur minyak bumi atau gas bumi.
CFC (Chloro Flouro Carbon)
Chlorofluorocarbon adalah sekelompok gas
buatan. CFC mempunyai sifat tidak mudah terbakar dan tidak beracun. CFC amat
stabil sehingga dapat digunakan dalam berbagai peralatan. Mulai digunakan
secara luas setelah Perang Dunia II. Chloro fluoro carbon yang paling banyak
digunakan mempunyai nama dagang Freon. Dua jenis chlorofluorocarbon yang umum
digunakan adalah CFC R-11 dan CFC R-12. Zat-zat tersebut digunakan dalam proses
mengembangkan busa, di dalam peralatan pendingin ruangan dan lemari es selain
juga sebagai pelarut untuk membersihkanmikrochip.CFC menghasilkan
efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi untungnya pemakaian CFC
telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab
rusaknya lapisan ozon.
O3 (Ozon)
Ozon terdapat secara alami di atmosfer (troposfer,
stratosfer). Di troposfer, ozon merupakan zat pencemar hasil sampingan yang terbentuk
ketika sinar matahari bereaksi dengan gas buang kendaraan bermotor. Ozon pada
troposfer dapat mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Ternyata, tanpa kita sadari, begitu banyak pemicu
terjadinya efek rumah kaca. Maka mari kita jaga bumi ini, demi anak cucu kelak.
3. Pengaruh
Biologis Langsung:
3.1 Pertumbuhan Tanaman dalam rumah Kaca
Penelitian mengenai manfaat pengayaan CO2 dimulai abad
lalu. Awal 1888, manfaat pemupukan dengan CO2 telah dilakukan pada tanaman di
dalam rumah kaca di Jerman, dan beberapa tahun kemudian di Inggris, serta 80
tahun yang lalu di USA. Hasil yang menguntungkan pertama kali dilaporkan
terjadi pada tanaman pangan seperti letuce, tomat, mentimun, dan kemudian bunga
dan tanaman hias.
Banyak catatan dan pernyataan yang disusun mengenai
pertumbuhan tanaman yang berada dalam lingkungan yang dikontrol dan diberi
pengayaan CO2. Wittwer dan Robb membuat catatan menyeluruh mengenai data-data
sebelumnya dan ditambah hasil penelitiannya sendiri bahwa tanaman tomat
mencapai usia dewasa dan hasil produksi yang menguntungkan dalam rumah kaca
yang diperkaya CO2. Sementara Strain dan Cure menyusun Bibliographi literature
mengenai pengayaan CO2 dan efeknya terhadap lingkungan dan tanaman yang
lengkap. Kimball dkk. pada tahun 1983, 1985 dan 1996 mengumpulkan 770
penelitian mengenai hasil tanaman dalam rumah kaca dengan pengayaan CO2, dan
terbukti hasil tanaman tersebut meningkat 32%.
Pada tahun 1982 diselenggarakan Konferensi
Internasional yang bertujuan mengidentifikasi makalah yang terkait dengan
pengaruh biologis langsung dari pengaruh peningkatan CO2 pada produktifitas
tanaman, sebagai sesuatu yang tak terpisahkan dengan efisiensi photositensis,
efisiensi penggunaan air, Penyerapan Nitrogen biologis terkait dengan sumberdaya
iklim seperti cahaya, suhu dan kelembaban. Fokus makalah ini dibuat dengan
mengacu kepada tindak konferensi tersebut. Dokumentasi yang lebih lengkap
mengenai efek langsung CO2 terhadap produkstifitas tanaman diterbitkan
Departemen Energi USA pada Tahun 1985-1987 secara berseri, makalah Wittwer
tahun 1985 dan 1992. Itu semua dilengkapi oleh materi yang diedit oleh Enoch
dan Kimball pada 1968 mengenai Pengayaan Karbondioksida Pada Tanaman Rumah Kaca
meliputi status dan sumber CO2, physiologi, hasil daan ekonomi. Juga telah
dilakukan riset selama 35 tahun oleh sebuah grup dalam Komisi Tanaman
Terlindung pada International Society for Holticultural Science, yang
membuktikan bahwa pengayaan CO2 menambah hasil sebesar 12-13 %, dibanding pada
kadar atmosfir biasa sebesar 335 ppm.
Pengaruh paling mencolok dari pengayaan tersebut dalah
efisiensi fotosintesis dan Penggunaan Air yang lebih efisien.
4. Pertumbuhan
dan Produkstifitas Tanaman:
4.1 Kemampuan Adaptasi terhadap Suberdaya Iklim
di Bumi
Banyak tanaman pangan mampu beradaptasi terhadap
perubahan iklim. Di bumi padi, ubikayu, ubijalar dan jagung dapat tumbuh dimana
saja kelembaban dan suhu sesuai. Jagung mampu tumbuh di areal yang beraneka
ragam kelembaban, suhu, dan ketinggian dibumi ini. Areal produksinya di USA
telah meluas ke utara sampai 800 km selam lima puluh tahun ini. Kedelai dan
Kacang tanah dapat tumbuh di daerah tropik sampai lintang 450 LU dan 400 LS.
Gandum musim dingin yang lebih produktif dari gandum musim semi areal tanamnya
telah meluas keutara sejauh 360 km. Ditambah dengan kemampuan rekayasa genetik
yang kita miliki perluasan areal tanam akan semakin mungkin dan cepat
terealisasi.
Diperkirakan penggandaan kadar CO2 akan meningkatkan
produktivitas tanaman di Amerika Utara, hal serupa juga terjadi di Sovyet,
Eropa dan propinsi bagian utara China. Tanaman hortikultura dapat berkembang
bebearapa musim diseluruh negara bagian USA. Tanaman seperti Tebu dan Kapas
semakin meluas areal tanamnya dengan dimanfaatkannya mulsa dan pelindung
plastik. Pemanasan global akan lebih menguntungkan dibanding dengan kembalinya
era es sebagaimana diprediksi beberapa dekade yang lalu. Terlebih dimana
produksi tanaman pangan terpusat di Lintang 300 LU sampai 500 LS.
Perubahan iklim secara drastis dan ekstrem sebagaimana
yang selama ini dipublikasikan adalah hal yang sangat berlebihan. Pemanasan
secara perlahan mungkin menguntungkan, karena memungkinkan penanaman tumbuhan
tropis seperti mangga, pepaya, nanas dan pisang , dinegara bagian selatan USA.
5. Pemanasan
Global:
5.1
Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu rata-rata
permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer.
Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya
curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi.
Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan
disebabkan kenaikan suhu.
5.2 Penyebab Pemanasan
Global
Pemansan global terjadi ketika ada konsentrasi gas-gas
tertentu yang dikenal dengan gas rumah kaca, yg terus bertambah di udara, hal
tersebut disebabkan oleh tindakan manusia, kegiatan industri, khususnya CO2 dan
chlorofluorocarbon. Yang terutama adalah karbon dioksida, yang umumnya
dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak bumi, gas dan penggundulan hutan
serta pembakaran hutan.
Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi
industri, sedangkan emisi metan disebabkan oleh aktivitas industri dan
pertanian. Chlorofluorocarbon CFCs merusak lapisan ozon seperti juga gas rumah
kaca menyebabkan pemanasan global, tetapi sekarang dihapus dalam Protokol
Montreal. Karbon dioksida, chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat adalah
gas-gas polutif yang terakumulasi di udara dan menyaring banyak panas dari
matahari. Sementara lautan dan vegetasi menangkap banyak CO2, kemampuannya
untuk menjadi “atap” sekarang berlebihan akibat emisi. Ini berarti bahwa setiap
tahun, jumlah akumulatif dari gas rumah kaca yang berada di udara bertambah dan
itu berarti mempercepat pemanasan global.
Sepanjang seratus tahun ini konsumsi energi dunia
bertambah secara spektakuler. Sekitar 70% energi dipakai oleh negara-negara
maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari bahan bakar fosil. Hal ini
menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan sejumlah wilayah terkuras
habis dan yang lainnya mereguk keuntungan. Sementara itu, jumlah dana untuk
pemanfaatan energi yang tak dapat habis (matahari, angin, biogas, air,
khususnya hidro mini dan makro), yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar
fosil, baik di negara maju maupun miskin tetaplah rendah, dalam perbandingan
dengan bantuan keuangan dan investasi yang dialokasikan untuk bahan bakar fosil
dan energi nuklir.
Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan karbon
oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim
mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi kesuburan tanah.
5.3 Dampak
Pemanasan Global
Pemanasan global
yaitu meningkatnya temperatur rata-rataatmosfer, laut dan daratan Bumi yang disebabkan oleh aktifitas manusia terutama
aktifitas pembakaran bahan bakar
fosil (batu
bara, minyak
bumi, dan gas
alam), yang melepas karbondioksida(CO2) dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah
kaca ke atmosfer. Atmosfer
semakin penuh dengan gas-gas rumah kaca ini dan ia semakin menjadi insulator
yang menahan lebih banyak pantulan panas Matahari dari Bumi. Dampak pemanasan
gelobal akan mempengaruhi :
1.
Cuaca
2.
Tinggi muka laut
3.
Pertanian
4.
Hewan dan tumbuhan
5.
Kesehatan manusia
5.
Hubungan Pemanasan Global dengan Efek Rumah Kaca
Bumi ini sebetulnya secara alami menjadi panas karena
radiasi panas matahari yang masuk ke atmosfer. Panas ini sebagian diserap oleh
permukaan Bumi lalu dipantulkan kembali ke angkasa. Karena ada gas rumah kaca
di atmosfer, di antaranya karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitro oksida
(N2O), sebagian panas tetap ada di atmosfer sehingga Bumi menjadi hangat pada
suhu yang tepat (60ºF/16ºC) bagi hewan, tanaman, dan manusia untuk bisa bertahan
hidup. Mekanisme inilah yang disebut efek gas rumah kaca. Tanpa efek gas rumah
kaca, suhu rata-rata di dunia bisa menjadi -18ºC. Sayangnya, karena sekarang
ini terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer, terlalu banyak panas yang
ditangkapnya. Akibatnya, Bumi menjadi semakin panas.
Pemanasan global akibat adanya
meningkatnya gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca yang
berlebihan pada atmosfer bumi diyakini merupakan salah satu penyebab terjadinya
perubahan iklim global secara ekstrem ini.
Gas-gas tersebut dihasilkan lewat proses alami di Bumi
ataupun merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia saat memenuhi
kebutuhan hidup. Gas yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi, kebakaran
hutan, rawa-rawa, proses photosintesa, proses pembusukan hingga proses
bernafaspun merupakan sumber Gas Rumah Kaca alami. Sedangkan
sisa pembakaran hasil industri, pembakaran bahan bakar fosil, emisi gas buang
kendaraan bermotor adalah sumber Gas Rumah Kaca akibat dari aktivitas manusia.
Meningkatnya kadar gas rumah kaca pada atmosfer yang
merupakan mesin pengendali alami iklim di Bumi dapat mengganggu mekanismenya.
Karena sifat dasar dari gas-gas rumah kaca yang melewatkan cahaya sinar tampak
(gelombang pendek) Matahari namun menyerap gelombang panjang (sinar infra
merah). Saat pancaran / radiasi dari Matahari masuk ke Bumi, 25%
dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh atmosfer dan atau partikel-partikel
gas di atmosfer, 25% diserap oleh atmosfer, 45% diteruskan ke
permukaan bumi dan oleh permukaan bumi seperti permukaan air, es dan permukaan
refletif lainnya 5% dipantulkan kembali dalam bentuk gelombang panjang yang
berupa energi panas (sinar inframerah). Proses inilah yang disebut
sebagai efek rumah kaca. Sesungguhnya, tanpa adanya efek rumah kaca
pada sistem perikliman di bumi, maka suhu menjadi sangat rendah dan Bumi
menjadi tidak layak huni. Dalam keadaan normal, Energi yang dipantulkan kembali
oleh permukaan bumi dalam bentuk radiasi infra merah diteruskan ke angkasa oleh
atmosfer, namun saat kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, Sinar infra
merah tersebut terhambat dan memantul kembali ke permukaan bumi, yang jika hal
ini berlangsung terus-menerus dalam kurun waktu yang lama akan
menyebabkan pemanasan global di permukaan Bumi.
Meningkatnya suhu pada pemukaan bumi dapat
mengakibatkan terganggunya ekosistem dan mekasnisme biota di bumi, terutama
hutan sebagai sarana pendaur ulang karbon dioksida di udara. Selain itu
mengakibatkan mencairnya es di wilayah kutub hingga meningkatkan volume air
laut dan mengancam kebedaraan daratan. Karena suhu merupakan salah satu
parameter dari iklim maka saat terjadi perubahan suhu secara global akan
mengakibatkan terjadinya perubahan iklim global yang ekstrim
pula.
Kini tidak ada salahnya jika kita yang di Bumi hidup
lebih “santun” terhadap alam dan mulai merawat kelestarian lingkungan.
Slogan-slogan seperti “back to nature” atau pun “Go Green” jangan
hanya diucapakan semata, tapi harus direalisasikan dalam bentuk nyata demi
kelangsungan hidup seluruh mahluk di Bumi ini.
6. Cara-cara
Menanggulangi Pemanasan Global
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin
bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke
atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain.
Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi
produksi gas rumah kaca.
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon
dioksida di udara adalah dengan reboisasi yang dapat mengantisipasi global
warming. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon
dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan
karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai
level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit
sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang
lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah
untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam
mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.
7. Manfaat
Efek Rumah Kaca Bagi Kehidupan di Bumi.
7.1 Global warming
Global warming dalah suatu peristiwa yang disebabkan
meningkatnya efek rumah kaca (green house effect). Sebenarnya efek rumah kaca
bukanlah suatu hal yang buruk, justru dengan adanya efek rumah kaca bumi kita
bisa tetap hangat, bahkan memungkinkan kita bisa survive hingga sekarang.
Kamu bisa mengibaratkan bumi kita seperti mobil yang
sedang diparkir dalam cuaca yang cerah. Kamu pasti akan berpikir bahwa
temperature di dalam mobil pasti akan lebih panas dibandingkan temperature di
luar mobil. Sinar matahari memasuki mobil tersebut melalui celah-celah pada
kaca jendela dan secara otomatis panas dari sinar matahari akan diserap oleh
jok, karpet, dashboard serta benda-benda lain yang berada di dalam mobil.
Ketika semua objek tersebut melepaskan kembali panas yang diserapnya, tidak
semua panas tersebut akan bisa keluar melalui celah jendela, sebagian justru
akan dipantulkan kembali- panas tersebut akan diradiasikan kembali oleh
benda-benda yang ada di dalam mobil dengan panjang gelombang yang berbeda-beda.
Sehingga sejumlah energy panas akan tetap tinggal di dalam mobil, dan hanya
sebagian kecil dari energy tersebut yang bisa melepaskan diri. Pada akhirnya,
mobil tersebut akan mengalami peningkatan temperature secara berkala, semakin
lama akan semakin panas.
Ketika cahaya matahari mengenai atmosfer serta
permukaan bumi, sekitar 70% dari energi tersebut tetap tinggal di bumi, diserap
oleh tanah, lautan, tumbuhan serta benda-benda lainnya. 30 % sisanya
dipantulkan kembali melalui awan, hujan serta permukaan reflektif lainnya.
Tetapi panas yang 70 % tersebut tidak selamanya ada di bumu, karena bila
demikian maka suatu saat bumi kita akan menjadi “bola api”). Benda-benda di
sekitar planet yang menyerap cahaya matahari seringkali meradiasikan kembali
panas yang diserapnya. Sebagian panas tersebut masuk ke ruang angkasa, tinggal
di sana dan akan dipantulkan kembali ke bawah permukaan bumi ketika mengenai
zat yang berada di atmosfer, seperti karbon dioksida, gas metana dan uap air.
Panas tersebut yang membuat permukaan bumi tetap hangat dari pada di luar
angkasa, karena energy lebih banyak yang terserap dibandingkan dengan yang
dipantulkan kembali. Itulah peristiwa yang disebut dengan efek rumah kaca
(green house effect).
7.2 Bumi Tanpa Efek Rumah Kaca
Apa yang akan terjadi bila bumi kita tanpa efek rumah
kaca, maka bumi akan seperti planet Mars. Mars tidak mmemiliki atmosfer yang cukup
tebal untuk mempertahankan panas matahari, di sana sangat dingin. Sehingga
tidak memungkinkan adanya kehidupan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Efek rumah kaca adalh salah satu dampak dari pemanasan
global yang sangat serius dampaknya. Pemanasan global telah menjadi
permasalahan yang menjadi sorotan utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain
diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia
itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat keras
karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang
sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya.
Seperti dengan cara reboisasi, penanggulangan hal ini
adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah
menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pemanasan global hanyalah sejarah
kelam yang pernah menimpa bumi ini.
B. Saran
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh
sebelum makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi
ini harus beberapa dekade kah kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana
bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga serta melstarikannya. Marilah
kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi yang telah memberikan kita
kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming.
DAFTAR PUSAKA
http://deebacalah.blogspot.com/2012/10/efek-rumah-kaca.html
Komentar
Posting Komentar