Kerusuhan Sampit
(KALTENG)
Februari 2001
Asal Usul Penyebab Terjadinya
Asal Usul Penyebab Terjadinya Tragedi
Sampit hingga saat ini masih simpang siur. Saya bertanya dari berbagai
narasumber dan searching di Google, hasilnya berbeda-beda pendapat. Ada yang
mengatakan tragedi ini berawal dari kasus pencurian ayam, kasus perkelahian
remaja antar etnis, kasus kesenjangan sosial, dll. Namun dari berbagai pendapat
itu, saya bisa menyimpulkan bahwa tragedi kerusuhan sampit ini sebenarnya
berawal dari masalah sepele/kecil yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan
atau jalur hukum yang ada tanpa harus mengorbankan ratusan bahkan ribuan nyawa.
Akan tetapi masalah2 sepele itu terjadi berulang-ulang dan tanpa penyelesaian
yang maksimal, sehingga menimbulkan suasana yang rentan akan konflik yang lebih
besar. Dari beberapa sumber ada beberapa kasus yang telah terjadi
berlarut-larut hingga memuncak pada kerusuhan sampit.
- 1972, Palangka Raya, seorang gadis Dayak digodai
dan diperkosa, terhadap kejadian itu diadakan penyelesaian dengan
mengadakan perdamaian menurut hukum adat.
- 1982, terjadi pembunuhan oleh orang Madura atas
seorang suku Dayak, pelakunya tidak tertangkap, pengusutan / penyelesaian
secara hukum tidak ada.
- 1983, Kasongan, seorang warga Kasongan etnis
Dayak di bunuh (perkelahian 1 (satu) orang Dayak dikeroyok oleh 30
(tigapuluh) orang madura). Terhadap pembunuhan atas
- 1996, Palangka Raya, seorang gadis Dayak
diperkosa di gedung bioskop Panala dan di bunuh dengan kejam (sadis) oleh
orang Madura, ternyata hukumannya sangat ringan.
- 1997, Barito Selatan orang Dayak dikeroyok oleh
orang Madura dengan perbandingan kekuatan 2:40 orang, dengan skor orang
Madura mati semua, tindakan hukum terhadap orang
Dayak: dihukum berat. Orang Dayak tersebut diserang dan mempertahankan diri menggunakan ilmu bela diri? dimana penyerang berhasil dikalahkan semuanya. - 1997, Tumbang Samba, ibukota Kecamatan Katingan
Tengah, seorang anak laki-laki bernama Waldi mati terbunuh oleh seorang
suku Madura yang ? tukang jualan sate?. Si belia Dayak mati secara
mengenaskan, ditubuhnya terdapat lebih dari 30 (tigapuluh) bekas tusukan.
Anak muda itu tidak tahu menahu persoalannya, sedangkan para anak muda
yang bertikai dengan si tukang sate telah lari kabur ?.Yang tidak dapat
dikejar oleh si tukang sate itu, si korban Waldi hanya kebetulan lewat di
tempat kejadian.
- 1998, Palangka Raya, orang Dayak dikeroyok oleh 4
(empat) orang Madura, pelakunya belum dapat ditangkap karena melarikan
diri dan korbannya meninggal, tidak ada penyelesaian secara hukum.
- 1999, Palangka Raya, seorang petugas Tibum
(ketertiban umum) dibacok oleh orang Madura, pelakunya di tahan di
Polresta Palangka Raya
- 1999, Palangka Raya, seorang Dayak dikeroyok oleh
beberapa orang suku Madura, masalah sengketa tanah; 2 (dua) orang Dayak
dalam perkelahian tidak seimbang itu mati semua, sedangkan pembunuh lolos,
malah orang Jawa yang bersaksi dihukum 1,5 tahun karena dianggap membuat
kesaksian fitnah terhadap pelaku pembunuhan yang melarikan diri itu.
- 1999, Pangkut, ibukota Kecamatan Arut Utara,
Kabupaten Kotawaringin Barat, terjadi perkelahian massal dengan suku
Madura, gara-gara suku Madura memaksa mengambil emas pada saat suku Dayak
menambang emas. Perkelahian itu banyak menimbulkan korban pada ke dua
belah pihak, tanpa penyelesaian hukum.
- 1999, Tumbang Samba, terjadi penikaman terhadap
suami-isteri bernama IBA oleh 3 (tiga) orang Madura; pasangan itu luka
berat. Dirawat di RSUD Dr. Doris Sylvanus, Palangka Raya, biaya operasi
/perawatan ditanggung oleh Pemda Kalteng. Para pembacok / pelaku tidak
ditangkap, katanya? sudah pulang ke pulau Madura sana!. (Tiga orang Madura
memasuki rumah keluarga IBA dengan dalih minta diberi minuman air putih,
karena katanya mereka haus, sewaktu IBA menuangkan air di gelas, mereka
- 2000, Pangkut, Kotawaringin Barat, 1 (satu)
keluarga Dayak mati dibantai oleh orang Madura, pelaku pembantaian lari,
tanpa penyelesaian hukum. Tahun 2000, di Palangka Raya, 1 (satu) orang
suku Dayak di bunuh / mati oleh pengeroyok suku Madura di depan gedung
Gereja Imanuel, Jalan Bangka. Para pelaku lari, tanpa proses hukum.
- 2000, Kereng Pangi, Kasongan, Kabupaten
Kotawaringin Timur, terjadi pembunuhan terhadap SENDUNG (nama kecil).
Sendung mati dikeroyok oleh suku Madura, para pelaku kabur / lari, tidak
tertangkap, karena lagi-lagi ?katanya? sudah lari ke Pulau Madura, proses
hukum tidak ada karena pihak
- 2001, Sampit (17 s/d 20 Februari 2001) warga
Dayak banyak terbunuh / dibantai. Suku Madura terlebih dahulu menyerang
warga Dayak.
Komentar
Posting Komentar